MITOS MENYEMBUHAKN JERAWAT DENGAN DARAH HAID
Beberapa wanita pasti pernah dengar, tahu atau bahkan pernah
mencoba tentang menyembuhkan jerawat dengan darah haid. Menrut mitos yang
beredar darah haid dapat mengeringkan jerawat dengan cepat dan membuat wajah
tidak akan berjerawat lagi untuk seterusnya. Tapi apakah benar mitos tersebut
yuks ceki-ceki :
Kandungan darah haid itu sebenarrya apa sih ?
Menstruasi/haid
adalah periode rutin bulanan wanita yang berfungsi membersihkan rahim untuk
mempersiapkan kehamilan yang potensial. Dan darah sendiri, berdasarkan
pengertian medis, dari manapun asalnya: sama saja. Kandungan dalam darah
terdiri dari: air, serum, sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(lekosit), sel limfosit, sel monosit, mineral, vitamin, karbohirat, lemak,
protein, asam urat, hormon, dan lain-lain … banyak dech.
Darah menstruasi itu isinya sama persis dengan darah dari tempat lain. Bedanya, pada darah menstruasi ada kandungan lain yakni: sisa-sisa pembuluh dinding rahim, sisa-sisa pembuluh darah kapiler dan sisa sel telur yang tidak dibuahi karena tidak ada proses pembuahan. Bersih juga koq, gak ada kotorannya, aromanyapun sama, anyir … Gak percaya ? Coba aja dicium. He..he.
Dan kini diketahui bahwa sel induk yang ditemukan dalam darah menstruasi bisa berpotensi untuk pengobatan stroke, penyakit alzheimer dan penyakit Lou Gehrig atau amyotrophic lateral sclerosis dll. Darah menstruasi ternyata mengandung sel-sel induk yang memiliki kemampuan untuk berubah menjadi berbagai jenis sel lainnya. Para peneliti menjelaskannya dalam jurnal Cell Transplantation.
Peneliti dari University of South Florida dan 3 peneliti sektor swasta yaitu Saneron CCEL Therapeutics and Cryo-Cell International di Florida dan Cryopraxis serta Cell Praxis, BioRio di Brazil menuturkan hal ini karena sel-sel ini kekebalannya belum dewasa sehingga bisa berkontribusi untuk kelangsungan hidup suatu sel. Hal ini tidak hanya sebatas teori semata. Sel induk yang dipanen dari darah menstruasi telah berhasil dibedakan menjadi sel-sel saraf secara in vitro (di dalam laboratorium). Ketika sel-sel ini dimasukkan ke hewan percobaan yang mengalami stroke, maka sel-sel induk ini bisa mengurangi gangguan perilaku pada tikus yang terkena stroke.
Darah menstruasi itu isinya sama persis dengan darah dari tempat lain. Bedanya, pada darah menstruasi ada kandungan lain yakni: sisa-sisa pembuluh dinding rahim, sisa-sisa pembuluh darah kapiler dan sisa sel telur yang tidak dibuahi karena tidak ada proses pembuahan. Bersih juga koq, gak ada kotorannya, aromanyapun sama, anyir … Gak percaya ? Coba aja dicium. He..he.
Dan kini diketahui bahwa sel induk yang ditemukan dalam darah menstruasi bisa berpotensi untuk pengobatan stroke, penyakit alzheimer dan penyakit Lou Gehrig atau amyotrophic lateral sclerosis dll. Darah menstruasi ternyata mengandung sel-sel induk yang memiliki kemampuan untuk berubah menjadi berbagai jenis sel lainnya. Para peneliti menjelaskannya dalam jurnal Cell Transplantation.
Peneliti dari University of South Florida dan 3 peneliti sektor swasta yaitu Saneron CCEL Therapeutics and Cryo-Cell International di Florida dan Cryopraxis serta Cell Praxis, BioRio di Brazil menuturkan hal ini karena sel-sel ini kekebalannya belum dewasa sehingga bisa berkontribusi untuk kelangsungan hidup suatu sel. Hal ini tidak hanya sebatas teori semata. Sel induk yang dipanen dari darah menstruasi telah berhasil dibedakan menjadi sel-sel saraf secara in vitro (di dalam laboratorium). Ketika sel-sel ini dimasukkan ke hewan percobaan yang mengalami stroke, maka sel-sel induk ini bisa mengurangi gangguan perilaku pada tikus yang terkena stroke.

"Perempuan memiliki sel-sel di endometrium yang melakukan regenerasi bulanan selama masa reproduksinya. Sel-sel ini cepat membelah dan menghasilkan faktor pertumbuhan. Mekanisme utama inilah yang kami percaya bisa membantu perbaikan pada hewan percobaan," ujar Allickson, seperti dikutip dari Healthland.TIme, Kamis (10/3/2011).
Para peneliti menunjukkan bahwa sel-sel induk dari darah menstruasi bisa menjadi sumber daya yang jauh lebih baru dibandingkan dengan darah tali pusat bayi. So dapat di tarik kesimpulan bahwa darah haid bukan lah darah yang penuh dengan bakteri dan penyakit meskipun berasal dari sisa endometrium dan sel telur. Jadi bagi yang sedang pusing mengobati jerawat kenapa tidak mencoba dengan cara ini siapa tahu berhasil.
SELAMAT
MENCOBA !!!!!!!!
sumber : detik.Health.com
sumber : detik.Health.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar